Terapi Syukur : Love vegas



“Menjalani dengan sepenuh hati, walau tak tahu ujung jalan ini ?? ”– Christopher Reginald

“Jangan terlalu banyak menimbang-nimbang nak… Ingat umur kamu !” kata-kata itu sudah bosan kudengar keluar dari mulut ayah dan ibuku beberapa tahun belakangan. Untungnya itu ditujukan bukan kepadaku, tapi pada kakak perempuanku. Hmhh..sulit mungkin yah ? dulu kupikir itu hanya cerewetan orang tua pada masanya mereka ingin punya cucu saja, namun…rupanya itu semua lebih ribet dari semua yang ada…setidaknya begitu curhatan dan petuah2 bijak kakakku itu…Si cantik perfeksionis yang kini jauh di negeri seberang sana .

Yah, kurasa memang sulit untuk mengimbanginya kalau ada cowok seumurnya yang ingin mendekatinya. Chief Financial Officer konsultan berkelas internasional. Domisilinya saja Manhattan , New York , di kawasan yang terbilang paling elit disana. Setahuku, gajinya terakhir sanggup setiap bulan membeli 2 buah apartemen kelas atas di Jakarta . Nah, kalau sudah begitu siapa yang berani mendekati dia ? Tepatnya mungkin, siapa yang berani menandinginya secara finansial ?

Mungkin cerita unik dan berharga ini harus kumulai dari emailku di satu pagi hampir setahun yang lalu :

From: Putra, Jaya (mailto : jaya.putra@yahoo.com)
Sent: Monday, June 30, 2007 9:50 AM
To: Putri, Jaya (jaya.putri@brkh.com)
Subject: pesan klasik J

Kak, apa kabar ?

Mana titipan adikmu ini ? kok tidak ada paket2 beterbangan di rumah ?
Aku lagi bosen kuliah, lagi asik-askinya photo. Gimana disana ? udah siap2 winter blom ?

Btw, email ni sebenernya perintah mama, hihihi.tau donk apa….
Bukannya mau ganggu kakak. Tapi mama nanya udah punya pacar blum ? kalau ga mau dikenalin lagi tuh sama anak temen papa yang dari belahan dunia lainnya lagi. Hihihihi

Mau solusi ga kak ?
Gimana kalau tiket pulang kakak year-end diputar. Bukan new york-jakarta-new-york, tapi Jakarta - new york - jakarta a/n Putra jaya (gak pake ‘i’)..hahahahaha…

Jadi ga ada ‘penjodohan on vacation’ kak. ? gimana ? :p

Jadi, waktu itu, Ibu memang menyuruhku meng-email kakakku dengan pertanyaan itu. Yah, walaupun aku tahu kalau kakakku paling malas kalau berurusan dengan itu. Dan selalu begitu. Menurutnya, akan datang suatu saat prince charming yang ada di tiap mimpi tidurnya. Tapi cukup aneh sih, setiap kali dia pacaran (kalau tidak salah sudah 3 kali dia pacaran sejak SMA) dia selalu menganggap mantan-mantannya itu prince charming yang toh akhirnya membuat dia berang di ujung kisah, atau terisak beberapa malam terakhir sebelum Friendsternya menunjukan kata single.

Mungkin secara ‘polos’ atau bisa dikategorikan ‘sok tahu’ bisa kusimpulkan kalau siapapun pasangannya, setiap orang yang dianganggapnya charming atau apalah namanya kalau orang itu bisa selalu memenuhi kriteria dari nya (walau ntah adakah criteria baku soal itu). Nah tapi kakakku bilang, kalau menurutnya ga ada kriteria baku dari semua itu, Cuma let it flow aja, “ntar juga kelihatan baik buruknya” ingatku dengan kata-katanya yang sok bijak. Berarti apakah memang semua itu harus dibiarkan let it flow aja ? buset, capek juga ga tahu musti putus nyambung sama banyak orang atau ketakutan ga pernah jadian sama sekali gara-gara soul mate itu ga kepastian yang mana.

Oh, ya…ini dia balasan dari si kakak yang cantik itu…(hahaha, moga2 dia ga akan baca tulisan ‘cantik’ itu, kalau ga ge-er-nya selangit ! J )

From: Putri, Jaya (mailto : jaya.putri@brkh.com)
Sent: Monday, July 1, 2007 10:20 AM
To: Putra, Jaya (jaya.putra@yahoo.com)
Subject: RE :pesan klasik J

Eh anak jelek !

Ide kamu brillian bangeet !!!! meminta kakakmu yang cantik ini mengeluarkan hampir $2000 buat anak ingusan kayak kamu ? ogah…

Tapi…aku juga ga mau de, dikenalin ma siapa lagi tuh anak temen papa. Mending ga ke Jakarta deh..tapi kangen….

Bingung nih aku…

De, coba kamu juga udah ngerasain ini…ga enak tahu ! sejak putus sama mas yang kemarin, aku padahal kan bukannya ga nyari, Cuma lagi belum pas aja.
Aku ngelihat ini semua tuh sebagai proses belajar, gimana sih jadi perempuan yang ok buat nantinya. Tapi ya namanya idup ujungnya kemana ga ada yang tahu. Nah kalau under pressure gini, tambah deh ga enaknya…

Gimana menurut kamu ? bales yah…(kok jadi curhat ma anak bau kencur yah ??? hehehehe)

Titipan kamu kakak kirim besok pagi (setelah kamu bales email ini, ga bales ga ada titip2an ! hihihi)

Dan mau tahu balasanku ? ini dia (balasan paling sok tahu di dunia mungkin) email dari putra satu-satunya keluarga Jaya yang sudah pernah sepuluh kali jadian dan hampir tak tahu benar kenapa dia putus sebenarnya… (cukup memalukan yah ?)

From: Putra, Jaya (mailto : jaya.putra@yahoo.com)
Sent: Monday, July 1, 2007 4:12 PM
To: Putri, Jaya (jaya.putri@brkh.com)
Subject: RE : pesan klasik J

Karena ini berhubungan dengan titipan saya yang tak mungkin saya beli dengan cepat tanpa sokongan dana Ibu Putri yang cantik (ada maunya aja), maka saya balas secepatnya.

Kak, kalau aku bilang sih, cuekin aja lagi papa-mama (emang sih ga gampang), apa bedanya kakak sama aku ? aku juga kan dicerewetin bikin nangis anak orang mulu. Hehehehe. Sama aja kan ? sederhananya aja tetep aja mereka itu cerewet. Walau ya maksudnya kita tahu lah baik.

Nah, kalau masalah kakak gitu ya, jelasin aja, galak dikit ke papa-mama juga boleh lah, ntar kalau diusir dari rumah , yah beli rumah aja.hahahahaha…

Aku pikir toh sama-sama aja kan kak ? toh ngejalanin pacaran itu juga gambling kan ? mana ada yang tahu kita bakal married ma sapa, dulunya niat married sama si ini eh ditakdirkannya ma si itu. Ya ga ? aku uda 10 kali belum cukup juga. Kakak baru 3. jadi yah santai aja kali yah, kalau mau jadian, jadian aja. Kalau mau kenal ma kenalan papa itu, coba aja. Kalau ga mau bilang. Ya ga ?

Sotoy ya ? hehehehe…

Lalu yang ada diantara aku dan kakaku hanya email-email yang saling cela dan bercanda saja sepanjang tahun. (aku tak melihat ada esensi khusus disana.hihihihi). Akhirnya kakakku pulang akhir tahun kemarin ke Jakarta . Diapun akhirnya ga menolak dikenalkan dengan teman anak papa. Namanya mas rino, tapi ternyata mereka Cuma jadian kurang dari setahun (8 bulan kalau ga salah), Mas rino itu ternyata orangnya ngatur banget (mungkin berhubung long distance) dan akhirnya mereka putus, padahal para orang tua sudah hampir saja menyebut tanggal keramat.

Dan kakakku ? kini dia sudah bertunangan, dengan orang yang kadang tak diduga, tak dinanya. Sahabat kecilnya yang dari dulu berantem mulu kerjaannya kalau tidak sedang sepaham. Si mas cukup mapan sebagai seorang entrepreneur, sehingga ga kalah saing sama si kakak. Kakaku sudah dipastikan ke Jakarta dan bekerja disini lagi (itu karena keajaiban dia bisa menjadi CEO Indonesia-atau memang dia berkualitas yah ??). Aku ? untungnya aku masih dengan pacarku yang sama. Tapi untuk kesana-sananya aku ga mau gambling aneh2 ah. Seperti kata kakakku. Let it flow aja.

Oh ya, mungkin ada email yang ok yang patut semua orang baca dari seorang anak perempuan perfeksionis yang kini siap jadi istri seorang pemuda tangguh dengan penampilan sederhana :

From: Putri, Jaya (mailto : jaya.putri@brkh.com)
Sent: Thursday, July 17, 2008 11:49 AM
To: Putra, Jaya (jaya.putra@yahoo.com)
Subject: Last day in NYC – message to my brother

Biar yang terakhir, tapi ini yang paling dalem (dari nasihat yang emang paling sooty di dunia)

De, akhirnya kakak sampai pada hari terakhir di NYC. Sedih sih ninggalin temen-temen disini. Namun kakak belajar banyak sudah disini. Dan udah saatnya berbakti untuk negeri (gubrak !!!!)

Kakak Cuma mau berbagi kesimpulan yang mungkin ga penting, Cuma kakak berharap kamu bisa lebih canggih dari kakak.

Kakak merasa bodoh sekarang waktu itu menganggap semua yang kemarin itu beban. Kenapa ? bener kata kamu kalau buat apa jadi beban, kalau kita sendiri ga tahu yang terbaik mana. Paling tahunya yang terindah saat itu aja, kalau lagi berantem sedih2 juga. Jadi ? baiknya kita bersyukur atas hari itu dengan pasangan kita saat itu.
emang bener kalau rahasia Tuhan itu tetep aja rahasia. Jadi jadilah yang terbaik buat siapapun apalagi pacar kamu (denger tuh!) karena kamu ga tau siapa pasangan pilihan Tuhan sebenernya
Dan yang pasti..buktikan bahwa kamu makin dewasa, bukan sama pacar kamu, bukan sama papa-mama, bukan sama dunia, tapi sama Tuhan, maka kamu akan memenangkan perjudian pasangan hidup kamu. Kenapa perjudian ? karena kamu ga akan pernah tahu ketika kamu sayang seseorang apakah dia yang terbaik atau bukan, apakah dia pasangan kamu nanti apa bukan, itu kenapa disebut perjudian, kamu Cuma tahu peluang aja, namun ujungnya kamu ga tahu di game yang mana kamu menang bener-bener menang kan ? Like Las vegas but it’s love vegas aja. Hehehehe…

Yah begitulah adikku. Jadi sayang sama pacar kamu baik2 yah..awas ntar di Jakarta dia ngadu sama kakak !

Okeh ?

Dan mungkin memang begitulah semuanya harus berjalan. Sampai kapanpun…dimanapun…untuk siapapun….

“Seperti kata orang bijak ‘kamu tidak akan tahu seberapa berartinya apapun sebelum kamu kehilangan’,
dan kataku bahwa ‘kamu tidak akan tahu mana yang terbaik jadi jadilah yang terbaik menurut pemikiranmu dulu’,
Hidup kurasa tidak akan memberi tahu apakah dia membawa keabadian padamu,
namun yang pasti dia membawa kebahagiaan dan kebaikan ketika kamu memberikan kebahagiaan dan kebaikan itu dengan semestinya.
Selebihnya….hanya Tuhan dan kasino kehidupan yang menentukan…
probabilitas…atau…yah…cerita kehidupan dengan siapa kamu berpasangan,
jadi Bukankah baiknya kita pastikan bahwa kita memberi kasih sayang bukan sebatas menantikan yang diabadikan oleh Tuhan menjadi pendamping menuju masa depan ? kurasa itu rasa syukur yang sesungguhnya dari semua rasa sayang yang ada..kurasa….” – Christopher Reginald

Trilogi rasa hati (3) : Biarlah ia Ia berkarya

Biarlah Ia berkarya saja
karena aku sudah lelah gelisah dalam rasa
aku hanya berapi-api dalam pembuktian pada dunia
bahwa aku layak disisinya

aku tak perduli dengan embel-embel berasal darimana
kompromiku hanya penghargaan belaka

aku ingin bersamamu sampai hembus napas habis ni jiwa
atau singkirkan aku segera darinya wahai Tuhan yang ntah kenapa membuat masa depan itu rahasia

karena aku jujur tak ingin ada sakit dilain masa Bapa
selebihnya aku percaya
Engkau telah memberi kami yang sebaiknya
dan Engkau telah memberkatiku dengan hadirnya

Trilogi rasa hati (2) : Aku dan kegelisahanku


Aku ingin tersenyum lebih lebar lagi
karena jujur kebahagiaan menaungiku dengan lebih hari ini...
namun tiap pelukan menyimpan sesak rasa
seperti tiap pertemuan dibayangi sebuah perpisahan

aku tak ingin semua rasa ini jadi luka dilain masa
itu kenapa seakan wajah berpikir dari raga yang tak berkata-kata

aku sudah begitu nyaman di rasa
atau ini semua hanya sementara hei realita ???

namun sudahlah...
aku sudah ingin perjuangkan ini hingga akhirnya
karena kamu sudah buat aku bahagia seutuhnya
kini biar aku yakinkan dunia sepenuhnya...

Trilogi rasa hati (1) : Aku disebut berbahagia


kusyukuri adanya hari ini...
kuakui ini adalah kesempatan tak terlupakan...
semua, sesimpul senyuman....
seabadi memori

tak ingin kulepas dekap itu hei sayangku
mencoba menyelami kecup rasa yang entah kenapa harus berlalu

hingga aku tak ingin datang itu pagi
aku hanya ingin ada disini disisi
dimana aku masih terus bisa bersamamu puteri...

namun baiklah kita bijak laksana iman kata cendikia
bahwa hari ini adalah indah karena rasa syukurnya

dan biar semua orang tahu disampingku ada berkat dari Surga,
maka aku harus tetap tersenyum walau bagaimana
aku harus disebut berbahagia..

karena lewat sudah satu putaran purnama kebersamaan...
kerena semua kebersamaan yang lahirkan kebahagiaan...
dan aku disebut berbahagia, oleh karena kamu dalam setiap kehadiran

Megahnya sebuah keteguhan




Aku ada dalam sebuah cerca yang tak biasa,
Aku ada dalam cerca yang sebenarnya bukan itu maksudnya
Namun apa daya
Kata dan rasa berpautan dalam makna yang berbeda

Aku tak suka ada dalam ini,
Berada dalam istana yang mulai egois dalam memakai hati
Aku tak nyaman tidur disini…
Di ketidakjelasan mau kemana dan apa tujuan marga ini…

Semua itu omongan palsu…
Semua itu hanya bualanmu
Kamu sama saja malasnya denganku, dengan lembu…

Namun di lelah tersisa hikmah kata si bijaksana
Tuhan…ajarkan aku bagaimana usaikan ini semua
Dengan bahagia….

Aku tak dahulukan kemegahan dunia
Aku tak seberapa perlu megahnya kekayaan
Yang kini aku perlukan adalah bijaksana
Yang aku impikan adalah ketenangan dalam sebuah keteguhan

Karena mungkin sulit merubah semua
Karena hampir tak mungkin merubah bukan diri kita
Maka mulai dari diri sendiri dengan olah hati dan perasaan
Untuk raih megahnya sebuah keteguhan…

Realita Kerinduan



(Puisi tentang kejujuran sebuah kerinduan)


Aku mau berkata apa...

siapa yang tahu dan percaya ?

aku berbuat apa...

toh bumi masih curiga...


Andai aku bisa habiskan seluruh hariku dengan pautan jiwa,

takkan kulewatkan itu semua...

andai aku bisa terus mengisi mata dengan nyataku disana...

aku ingin aku ada...


Ntah kenapa aku merasa jauh dari rasa itu bernama percaya

ntah mengapa aku seakan berucap tanpa perih dan derita


aku bukan penjajak janji...

aku juga bukan penyanyi lagu surgawi

dan aku tidak mengumbar mimpi


kerinduan tetap kerinduan

bukan kebohongan...

kebohongan yang terucap menyakitkan...


aku mungkin tak ada...

aku mungkin tak nyata

tapi tak dipercaya itu luka buat benteng jiwa yang menanti dia pada gilirannya


yah...

tapi sudahlah...

toh semua ada pada gilirannya...

aku ingin membahagiakannya...itu saja...


walau aku tahu waktuku bukan sebebas merpati diatas sana

namun aku akan buktikan semua dengan nyata..

ada di saat mungkin raga lain sudah roboh dalam derita

hadir saat jiwa lain sudah menyerah dalam sepi yang sengsara

dan bertahan...walau realita kerinduanku tak dipercaya...


Karena yang berarti bukan kata, namun realita sebuah rasa...

kerinduan namanya...

dan biar realita dunia atas hadirku yang tak terduga dan berlalu...

yang akan meyakinkannya...

sekarang, esok, atau pada waktunya....

Terapi Syukur : Komedi ciptaan



“Karena Tuhan punya cara yang unik dalam menyampaikan segalanya” – Christopher Reginald

03:30 am – di sebuah tower apartemen di Thamrin, Jakarta .

Akhirnya aku sampai juga di rumah’ pikirku.. Sambil menaruh semua isi kantongku (handphone, dompet, sekotak rokok, dan lighter) aku duduk di sofa dan menyalakan TV.

Hari ini aku gagal total ! aku kehilangan tender 100 milliar !’ pikirku dengan terawangan kosong ke TV

Kenapa masyarakat lebih percaya dengan tawaran bakal dipekerjakan di resort sukabumi. Uang ganti tanah yang mereka terima 1/3 dari yang kutawarkan. Kusediakan tanah relokasi, dekat pasar lagi ! Namun kenapa mereka mau begitu ??’ aku membatin..

Aku bergegas ke computer ku. Kunyalakan PCku, sambil menyalakan sebatang rokok putih..Kuhisap dalam-dalam…’apa yang salah ??? Legian sudah siap bangun, Surabaya sudah ok dengan mega blok, Akuisisi di Jogja tinggal menunggu akta notaries dan grand deal dengan Dubai , namun karena sukabumi !!! Aku kehilangan kesempatan besar ! jadi pemain besar !

menurut hitunganku, aku memberikan kompensasi tetap rata-rata 80 juta lebih tinggi pada tiap KK (bayar tanah, dan tanah pengganti), pekerjaan yang kujanjikan logis,aku menjanjikan prioritas bukan kepastian kerja, apa yang salah…????’ kacau pikiranku di depan computer, sampai aku dikejutkan sebuah SMS.

“Congrats to Adrie, U became our new corp leader. 100Bio is 100% Urs. For Dit, nice try boy. Maybe next project.Nite !”

From : Chairman
+62811111xxx

Great ! pikirku, Im the loser one. Tomorrow I’m will be the kroco One. Giliran pakai nurani untuk adil terhadap orang Sukabumi, jadinya terbelakang seperti orang yang tanahnya mau dibeli..S*it !’ batinku

Selama ini aku tak pernah kalah, apalagi dari Adrie. Dia hanya bapak-bapak bodoh yang tak pernah naik jabatan selama 5 tahun. Proyeknya tak lebih dari sekedari mansion kecil di Kemang dan sekitarnya. Aku ? Super block adalah ideku. Divisi consultant adalah buah ideku. Dan sekarang, ketika aku tinggal selangkah lagi menuju puncak perusahaan, dan berhadapan dengan perusahaan induk. I’m lost ! S*it !

Aku mencoba tidur…aku matikan TV, dan matikan semua lampu…tapi pagi itu terasa sulit sekali….


11:00 am – masih di apartemenku

(phone ringing…)

Halo…” jawabku malas. “Lo, kalau mau menghancurkan gw jangan pake cara ga dateng segala dong! Ga gentle banget lo ! udah tau lo negosiatornya !” Cerocos suara khas milik si ‘botak’ Adrie. “Sh*t !, Sorry boss, gw telat bangun..Alarm gw ga aktif…” jawabku “ no excuse, you will pay on this ! promise you ! now came here ! max @ lunch !” dan yang tersisa tinggal nada putus.

Aku bergegas menuju kamar mandi. Mandi seadanya. Pakaian seperlunya, dan langsung menuju mobil dan cabut ke Sukabumi ! Ntah apa yang akan diadukan ‘si botak’ pada Chairman tentang keterlambatanku kali ini. Aku janji jam 11.00 di balai desa. Dan kemungkinan aku baru sampai di sana jam 13.00 itupun paling cepat.

01:03 pm – Balai Desa, Sukabumi

Ketika aku masuk ke balai desa yang sudah penuh sesak, aku melihat di meja depan Adrie sedang bernegosiasi keras dengan wakil dari desa pak Anan. Dari kemarin, pak Ananlah yang meminta kepastian kerja di atas lahan mereka yang kami beli.

Tapi pak, kan ndak adil kalau kami baru kerja 6 bulan lagi…” kata-kata itu baru keluar dari mulut pak Anan ketika aku sampai di sana. Adrie hanya melirikku kesal lalu menjawab pak Anan. “Proyek itu baru di mulai minggu depan pak, Kuli kan dari kontraktor kami, ketika resort jadi baru masyarakat kerja di sana, nah itu 6 bulan lagi !

Pak Anan lalu bertanya “Apa tidak bisa di percepat ? Atau paling tidak kami punya kepastian untuk sementara nganggur dulu dengan uang ganti dari bapak itu ? Minggu depan kan pak cairnya ?” Adrie tak menjawab pak Anan. Dia langsung mengambil pengeras suara dan menghadap ke masyarakat yang mulai gaduh sendiri. Dengan gayanya yang sok penguasa dia mulai ‘meneriaki’ masyarakat dengan pengeras suara itu, katanya “ bapak-bapak, ibu-ibu. Perusahaan tidak mungkin serba cepat membayar, dan mempekerjakan anda semua.Semua butuh proses. Minggu depan itu paling cepat untuk pembayaran ! Soal kerja, nanti bisa kita urus, tapi tidak mungkin kita kerjakan semua toh. Semua pelan-pelan. PROSES !

“Tapi anda janji menyerap semua petani disini ! dan anak mudanya !” Teriak seorang pemuda dari belakang. “Karena itu kami mau jual tanah kami ke anda tadi pagi dengan harga segitu !” Sambut pak Anan dari belakang.

‘Apa ??? apa yang terjadi ? aku ga ngerti, Sudah ada transaksi ? di harga berapa ? apa kompensasinya ? Dan semua orang ini belum tahu kerja apa dan kapan ? GILA ! ’ aku langsung ke tumpukan dokumen di meja, dan aku melihat angka hanya Rp. 10,000.- / m2 di kontrak ! Itu bukan lagi 1/3 tapi 1/10 dari apa yang bisa kuberikan. Memang aku tak menawarkan kesempatan kerja yang pasti. Karena recuitment tidak akan pernah pasti. ‘Sinting si Adrie, dia mau membohongi orang-orang ini dengan licik.’ Pikirku.

Aku tak nyaman. Ok lah posisiku manajer. Aku jauh dari cukup hidup dan bekerja di sini. Tapi apa ini cara yang membuat Adrie menang ? Tidak ! Ini melawan nuraniku !

“Drie, gw mau bicara” aku menarik Adrie kebelakang. “Kenapa ? loe mau nyusahin gw apa lagi setelah tadi lo telat, dan gw harus ngadepin orang-orang kampung ini sendiri ?” Tanyanya ketus. “Loe mau ngeboongin orang-orang ini pakai cara gimana lagi ? Lo gila apa ? kerja atau usaha apa mereka dengan sepuluh ribu per meter? Trus lo kan tahu daya serap proyek ini terhadap tenaga kasar mereka berapa ? Lo dah Gila ya ?” Tanyaku nyerocos. “Hahahah, itu akibatnya kalau lo pakai hati melulu. Ga maju lo, kalah lo !! Makanya as a leader, gw ga suka ngandelin orang kayak lo dari sekarang!” Jawabnya keras sambil meninggalkan aku. Aku menahannya. Lalu bertanya “Maksud lo ? lo mecat gw ?” dan dia menjawab. “as a boss, gw berhak. Pesangon lo dibayar sesuai aturan kok, kan gw tahu lo bukan orang kampung, jadi yah ga bego-bego amat lah. Hanya harus membayar yang ‘tadi pagi aja’”

BUK!!!!!!! Kepalanku mendarat tepat di mukanya yang langsung memuncratkan darah segar dari bibirnya. “God never stop seeing BOSS!” kataku sambil meninggalkan ruangan. Sejenak saja ruangan senyap. Para kolega sebayaku hanya diam dan tidak mencoba melerai atau menahanku begitu juga masyarkat yang ada disini. Mungkin mereka tahu apa alasan aku memukul. Tiba-tiba dari belakang aku di hampiri Feby yang jalan di sampingku “Gw juga cabut, gila aja kerja buat bunuh orang pelan-pelan” Katanya.

Di perjalanan pulang ke Jakarta

“Gw kagum sama lo Dit” Kata Feby memecah keheningan yang hanya ditemani sayup-sayup suara lagu di radio.

“Hah, kagum apanya Feb ? Kagum sama pengangguran ? hehehehe” jawabku sambil cengengesan.

“Yah, namanya juga pengangguran, ya kagum sama orang yang rela nganggur gara-gara pake hati di jaman kayak gini” jawabnya cengengesan….
“Gw ga tega aja, dan gw pikir, makan dari duit yang dapetnya dari cara kayak gt ga akan awet di kantong” jawabku, dan Feby langsung menjawab “sepakat gw ! Btw, lo ambil barang di kantor sekarang kan ? gw ikut donk. Trus kalau ada kantor baru, kasih tahu gw ya. Gw bener-bener ngeblank ni mau kerja dimana.”

“Iya, gw ke kantor dulu. Btw, lo kapan ngomong ma Adrie ? kok gw ga lihat ? Iya yah. Sebenarnya kerjaannya enak, Cuma ya gt, si Adrie akan lebih mudah ngejilat Chairman kalau posisinya profitable kayak gt.” Kataku

“Sebelum ada karyawan yang telat bangun dateng, heheheheh. Gw complain pas dia tiba-tiba janji ma Anan bahwa uang akan dibayar minggu depan cash, namun dia Cuma mampu bayar 10 ribu. Gila aja, gw tahu, cashflow sukabumi kan baru bisa outflow bulan depan. Udah gt, pas nego angka itu dia bilang, kan dapat kerjaan segala. Padahal pas meeting, itungan lo kan bilang paling kita bisa serap yang muda-muda aja.” Jelasnya, dan aku hanya bereaksi “trus…” …”ya gw bilang ke dia, Drie, lo bisa di demo kalau begitu..dan dia hanya jawab, ga mungkin, kita udah pegang kontrak, habis perkara. Pas gw bilang jangan drie, gw ga mau ikut-ikutan, dia bilang lo bisa pack barang lo kalau mau, ya gw jawabin aja Ya udah”

“Lalu ? nyesel ga lo ?” tanyaku sekenanya “Kalau dari karier lumayan, tapi kalau dari hati mah ga ah. Paling dia ntar diseret-seret ke KOMNAS HAM segala coba aja…tau ah..udah dengerin radio aja” dan kamipun diam hingga aku mengantarnya pulang. Kalaupun ada pembicaraan hanya sekedarnya saja.


6 bulan kemudian, di Apartemenku

‘Hmhhh, smapai sekarang aku hanya consultan kecil-kecilan. Aku bahkan ga bisa nabung. Hanya usaha buat makan sama maintenance semua fixed assetku aja’ Pikirku sambil menyeruput kopi pagiku. “Aku hanya punya beberapa client kecil sekarang, yah hitung-hitung entrepreneur modal kartu nama, dan CV bagus walaupun ending gab agus, lumayanlah…Tapi sampai kapan ya” kataku pada langit-langit apartemenku

Aku sempat merasa Tuhan sedang tidak adil padaku. Dia terlalu pelit padaku tahun ini. Apa tahun ini aku memang sedang tidak hoki karena Shio atau feng shuiku dihitung memang sedang chiong dengan tahun ini ? atau ???

Ah aku tak tahu ah…aku hanya akan usaha.mau Tuhan memusuhiku sekalipun, aku tak perduli. Toh hidup ini hidupku…

(smsku berbunyi)

“Bro, megah jaya batal ke lo. Dia lebih pilih lanjutin ke Adrie, gw rasa Adrie mang dendam ma lo, dia cut price gila2an. Sorry bro, I can’t help much, You know Adrie”

From : Benny
+628189898XXX

‘Great !’ pikirku, Aku ga bisa salahin Benny, dia orang kantor lamaku. Udah bagus dia mau bantu. Sekarang proyekku benar-benar hany komplek RSSS di lingkar luar Jakarta. Hmhhh… Apa yang harus aku lakukan ini ? aku terjepit. Kalau begini terus aku mulai akan memakai tabunganku. Dan itu benar-benar buruk ! Dan akupun membalas sms Benny

“Thx boss, fine2.”

Sent to : Benny
+628189898XXX

Beberapa hari setelah gagal mendapat proyek, dini hari

(smsku berbunyi)

“Dit, Jantung papa kumat. Km cepat ke Harapan Kita ”

From : Adikku
+6281681XXXX

‘Sh*t ! apa lagi ini?’ pikirku. Aku sedang tidak ada uang. Tunjangan kesehatan keluarga jelas tidak ada karena aku sedang tidak bekerja pada institusi yang jelas. Kenapa aku jadi begitu sial betul ? ‘Tuhan, cobaan apa lagi ini ? Jangan kau gunakan keluargaku sebagai cobaan Tuhan!’ aku membatin.

Tanpa mandi dan hanya berganti pakaian, aku menuju harapan Kita.

Intinya, ayahku kena serangan jantung ‘lagi’ jadi yang kali ini lebih buruk. Baiknya kata dokter teman ayah, Dia harus ke Belgia untuk operasi. ‘Sekali mahal, namun kemungkinan kambuh akan jauh lebih kecil’ begitu kata dokter spesialis teman ayahku itu.

“Apartemen jangan dijual, Rumah juga jangan. Kalau mau jual, jual saja tanah di Pekalongan itu.” Kata ayah dengan nada tersedak. “Tapi kan ini untuk pengobatan Ayah, yah…” kata ibu ngotot. “Iya yah, kan Ayah mau lihat aku wisuda kan yah ? Mau lihat kak Dit nikah kan ?” jawab adikku dengan mata menggenang. “adik apaan sih….” Kataku dengan nada marah…

“Tapi kalau melihat kamu nikah itu harus dit,” kata bapak memotong, dan aku diam seribu bahasa…


Sabtu setelah bapak masuk RS. Di apartemenku

‘Hari ini aku ikut tender over RSSS lagi. Tapi harus berhasil. Dengan begitu Ayah tak usah jual tanahnya, digadaikan saja dulu, atau take loan. Tuhan..jangan bercanda lagi dengan masalah ini yah…pliss…aku benar-benar butuh kali ini….’ Pikirku disela menyikat gigi, sebelum aku berpakaian dan bergegas menuju hotel tempat tender over proyek pemerintah itu.

Tender Over

“Setelah kami melihat dan mempertimbangkan, maka kami memutuskan untuk menerima PT Catur Cipta sebagai kontraktor yang menjalankan proyek kami” kata seorang perwakilan Pemda. Dan semua itu berarti aku gagal ‘lagi’. Dan Kurasa Tuhan sudah mulai kelewatan dalam bercanda dengan hidupku. Dari dulu aku percaya padaNya ta….


(smsku berbunyi)

“Kalah lagi ya ? bisa lunch gak ?”

From : +628180853XXXX


(balasku)

“Siapa ya ?”

From : +628180853XXXX


(ada balasan)

“Sombong bgt ga save nomor aku. Ini feby ya, di Taman Anggrek ya. Jam 11.45 aku udah disana, see you there”

From : +628180853XXXX

Hah, feby ? kemana aja dia ? bagaimana dia tahu aku kalah ? ya sudahlah, aku butuh refreshing..


Taman Anggrek, 11:53 am

“dimana Feb ? Aku di depan sky rink ni…” kataku ditelepon yang baru diangkat. “ Di foodcourt sebelah kiri gerbang foodcourt, kamu kesini ya, aku pakai baju hijau” jawab suara di ujung telepon sana. Dan akhirnya akupun bertemu dia.

@ foodcourt, masih di Taman Anggrek tentunya

“Gimana bisa, kamu tahu aku kalah ?” tanyaku sambil duduk. “ Catur cipta itu tempat aku kerja 4 bulan kemarin. Karena aku lihat ada nama kamu di list tender itu makanya aku tahu.” Jawabnya. “trus sekarang dimana ? kok Cuma sebentar disana ?” tanyaku

“Itu kenapa aku ajak kamu lunch. Aku sekarang kerja sama Investor langsung dari Dubai, dan Riyadh. Dan aku mau kamu gabung sama aku ngejalanin proyek ini.” Katanya mengejutkanku. “Proyek apa ? Aku udah lama ga mengang yang gede. Insting udah ilang kali. Cuma nurani yang buat dibecandain sama Tuhan aja yang masih ada” Jawabku.

“Kok ngomong gt sih ?? Tuhan itu suka becanda sih emang, tapi masa gitu aja bĂȘte sih ? Adit yang aku kenal kayaknya ga gitu deh.” Jawab Feby. “Ini bukan Cuma kerjaan Feb, masa setelah putus kerja itu, gw Cuma dapet satu proyek, di Jonggol pula. Nah sekarang gw idup dari tabungan, eh Bokap serangan Jantung, musti ke Belgi. Pake apa coba bayarnya ? Tuhan masih becanda ?” jawabku kesal,

“Huss.. ga boleh gitu, mungkin sekaran Dia lewat gw seriusnya. Nah ini pasti buat lo serius. Proyek yang gw pegang ini gw kenal dari temen bokap gw. Dia ternyata musuh bebuyutannya investornya si Adrie. Dia tahu kalau investor yang mem fund adrie itu main kotor. Nah Dia mau masuk Indo karena aku lagi ‘becanda’ pas nulis artikel buat thesisku di Internet “ cerocos Feby sambil memperlihatkan sebuah artikel berjudul ‘Pembebasan tanah itu beli bukan asal ganti rugi’ dalam 3 bahasa, Inggris, Indonesia, dan Belanda.

“wow..Ini baru menantang. Trus gimana ceritanya kamu bisa contact sama investor itu ?” tanyaku penasaran. “Dia yang contact aku lewat email, dia minta aku presentasi konsepku lebih jelas dari tulisanku itu pekan lalu di Singapore, baru bisa deal. Tapi aku disuruh kirim CV dulu. Ternyata pas dia tahu nama belakangku Sutanto, dia langsung telepon dan bilang ‘can u handle this project at all?’ karena ternyata si orang Riyadh itu temen sekolah papaku, becandaan Tuhan yang lucu kan ?” jelasnya…

“What ? gitu doang ? dan sekarang proyek nya ?” tanyaku sambil menganga

“Jangan kaget gitu dong. Makanya jangan marah-marah ma Tuhan. Tindakan benar biasanya reaksinya salah lagi. Di catur karya gw juga sok idealis masa di bilang simpanan direktur ?” jawabnya sambil memakan suap terakhirnya

“seriusan ? Gila, temen gw simpanan pak direktur !” candaku disambut cubitan feby yang sumpah..sakit..

“Gila aja apa. Back to the project. Proyeknya nilainya….” Feby menghela napas dulu “ 1 milliar dollar ! Jangan dipotong dulu…Intinya, bukan Cuma itu. Proyeknya dari sabang sampe merauke. Channel raksasa resort, hotel, private villa, sampai private island Dit !”
Dan aku hanya bengong….

“Dan akan membuat lo menjawab iya adalah, Mereka mau take over PT Cipta Adi Daya, yang tidak lain tidak bukan adalah milik satu-satunya chairman kita dulu ! tujuannya ? dia mau beresin image Indonesia, dengan mengembalikan akses masyarakat Sukabumi itu ke haknya. Dan berarti Adrie Cuma tinggal lo tending !”

Setelah aku menghela napas…”Seriusan lo ngajak gw ? gw ga bisa berkata-kata Feb. Thanks Feb” dan ntah kenapa aku memeluknya…

“Hold on..kenapa team leader gw jadi cengeng gini nih ?” celetuk Feby. “Gw ga tau aja, tiba2 semua berbalik jadi keren gini..Team leader ?” tanyaku. “Yup, you’re. Aku vice kamu. Mereka yang minta itu. So You’re president Director Indonesian for Middle East Property Investment pak Adit” jawabnya dengan senyum sumringah.

“Deal ! jangan kecewakan mereka !” Jawabku mantap !


lewat 1 tahun setelah pertemuan di taman Anggrek

“Bapak mau ketemu orang tuanya dekat-dekat ini nak, kamu sudah siap kan ?” tanya Bapak lewat telepon. “ah bapak, aku masih mau selesaiin akuisisi dulu, bapak kan juga baru 1 bulan pulang dari Belgia” jawabku…

(pintu kantorku di ketuk)

“Pak sebentar ya..nanti aku telepon lagi, ada tamu…Ass. Walaikum”

“Iya silahkan masuk.” Jawabku.

“Kamu yakin milih dia jadi direktur Dit ?” tanya Feby nyelonong masuk

“Yakin sayang, biar dia buktikan bahwa dia ga seburuk itu. Aku ga mau becandaain dia kelewatan. Ntar Udah botak dia nyalahin Tuhan lagi. Kan Tuhan Cuma bercanda…hehhehehe…” jawabku



"Ganggulah kami Tuhan, ketika kami berpuas diri
karena mimpi-mimpi kecil kami menjadi nyata. Ketika kelimpahan harta
benda membuat kami kehilangan rasa haus terhadap air kehidupan.
Ketika kecintaan pada hidup ini membuat kami berhenti memimpikan
kekekalan. Ketika keinginan kami membangun bumi baru meredupkan visi
kami akan surga. Ganggulah kami agar berani berpetualang di lautan
yang lebih luas, di mana badai akan memperlihatkan kuasa-Mu yang
dahsyat!" – Sir Francis Drake

Pengakuan


Ini soal letup egoismeku
Dan tak ada yang boleh ganggu itu !
Ini mimpi tanpa kompromi !
Ini seakan ledakan di muka air tenang tatap wajahku
Aku tahu ini bukan konsumsi semua…
Namun malukah aku dihadap dunia ?
Atau apa ?
Yah mungkin aku harus menunggu lebih lama…
Dan semoga aku siap untuk itu semua…
Sebab berartinya ini semua buatku syahdu dalam senyum
Sebab mulianya rasa buat amin mudah terucap untuk sosokku dibalik bayangan
Sebab semua memang kembali pada pengakuan
Namun diatas pengakuan kutaruh harapan dan impian…

Tentang sebuah rasa sayang….

Untuk itu kamu diciptakan



Ku pikir, Aku adalah bagian dari ketidaksengajaan,
Bagian dari sinergi dua manusia
Namun Dua jiwa yang masih menerawang masa depannya
Dengan harapan yang kadang dikalahkan oleh egoisme semata

Namun rupanya salah aku berkata
Tak benar pikiran ini menerawang arahnya

Aku hidup untuk sebuah perubahan
Aku ada untuk sebuah perbaikan
Aku hadir untuk menentang kesakitan
Untuk itu kamu diciptakan

Bukan untuk terus mengeluh
Namun mencari bagaimana hentikan piluh dan peluh
Bukan untuk meratapi tangisan
Untuk itu kamu diciptakan

Untuk beritahukan Dunia
Bahwa Tuhan itu ada dan adil adaNya
Untuk buat semua orang tahu
Bahwa semua punya rahasiaMu
Untuk mencipatakan keseimbangan
Untuk itu kamu dicipatakan

Mungkin jatuh… mungkin melupakan…
Namun yang baik adalah kemajuan dari sebuah perubahan
Kecil atau megah adalah pilihan…
Bukan takdir yang mengekang…
Karena itu telingamu tahan celaan
Untuk itu otakmu ada untuk telaah lebih panjang
Sebab itu hati lebih tulus dalam setiap perjalanan
Untuk makin medekati jalan Tuhan…
Bukan takdir ciptaan..namun perjalanan bersama Tuhan
Untuk itu kamu diciptakan …

Aku, kamu dan keIlahian



Tak pernah kusangka hari ini akan datang pada waktunya
Benar kata orang mungkin Tuhan punya sendiri caraNya
Ntah untuk hari ini saja…
Atau untuk selamanya….

Padahal aku berkata cukup pada waktu,
Namun Sang Waktu yang justru mendorongku…
Maju…
Menjalani apa yang harusnya dulu takut kujalani itu…

Mungkin ini tak benar di beberapa mata…
Namun mungkin kalau boleh kujawab dengan alasan iman dan logika
Kata iman…hari ini cukup untuk hari ini saja
Dengan logika…kalau kamu bisa setia dan berbahagia untuk sekali ini saja, kenapa harus esok jadi sesah logika ?

Ingin kututup karya sederhana ini
Dengan satu ungkap makna hati…
Aku cukup untuk hari ini dan aku cukup untuk mencintai…
Karena selebihnya Dia yang berkehendak atas aku dan semua ini…
Walau kadang tak diduga…
Walau kadang di luar harap mata…
Namun percayalah wahai semua..
Tuhan tidak sembarangan memberi dan menghadirkan siapa dalam hidup kita….
Walau Dia belum tentu bercerita dengan cara sederhana….