Puing Gulita


Sampailah sudah pada satu masa
Dimana nadir sudah lewat bahkan lelah
Ntah hitung nafas tak ubahnya
Namun smua harus dilalui adanya

Camping tetap harus berpeluh berganti jubah
Luka tetap harus berperih untuk sembuh dan berubah
Tak sedikitpun bergeser alasan ataupun arah

Hanya bolehkah ini hati ucap letih?
Walau tak zamannya lagi tertatih
Karena itu hanya menistai perubahan dengan kelambanan
Dan mengubur kian dalam kasih yg tak berkesudahan

Bila boleh meminta dalam Puing Gulita
Izinkan kenalkan duduk nyaman golgota jiwa
Karena ujung adalah ubah agar cerah
Bukan cuap-cuap kata tanpa arah

Selebihnya Kamu tahu wahai Yang Maha Tahu
Aku tulus apapun ada mereka
Aku telanjang atas kirmizi ini laku
Akupun tak sembunyi atas rasa pada utusanmu Ilahi

Kau yang punya kau yang beri
Hanya usaha dan terus menempa diri
Untuk lebih baik kata ucap
Semoga benar baik laku tak sekedar ngecap.

Karena ingin mereka lihat cercah hari senja,
Karena ingin kuhabiskan hidup bersamanya.

No comments:

Post a Comment

Siapapun jiwa yang berucap, baiknya aku mengenalmu, dan kamu akan lebih pahami aku adanya