Yah...mari kita mulai berpindah ketempat lainnya...dan tujuan saya selanjutnya adalah 'pusat kota' Batavia jaman itu. Mungkin semua lebih mengenalnya dengan Komplek Museum Fatahilah (kini sering disebut-sebut museum Jakarta).
Sampai disana aku teringat stok photo lama yang mengguratkan rona awan yang tak biasa. Kenapa tak biasa? karena photoshop sama sekali tak bertaji dalam karya ini, ini murni Tuhan dan keberuntungan kamera yang bermain untukmenghasilkan gambar ini. (Oh ya..ini tidak diambil dengan Infra red kamera. Gambar ini diambil dengan Canon 350D dengan lensa 18-55mm..hehehhe.kata para mbahnya photographer, photo itu harus dikasih identitas)
berhubung saya sedang menjinjing kamera infra red jadi yang saya cari salah satunya yah kecantikan awan. Mana mau saya sudah panas-panasan malah gak dapet awan sebagai kosmetik photo saya.Rugi!!!
Tapi di pusat kota ini, saya gak banyak menjepret. Rasa lapar, dan buru-buru mengejar waktu ke Sunda kelapa menghentikan tangan saya untuk terus pegang kamera dan menggantikannya dengan sepiring kapal selam..hehehehe..ditambah teh botol segar..hehehehehe...
yah yang tersisa hanya jepret dua bangunan yang mungkin tak sekesohor museum fatahilanya namun ada di komplek Gubernuran itu...(begitukah menulis gubernuran????)
Yah..dari sesi ini, memang tak harus meninggalkan kesimpulan dan kesan kan? toh meninggalkan memori photo, dan rasa kenyang sehabis melahap kapal selam bukan?
Sampai disana aku teringat stok photo lama yang mengguratkan rona awan yang tak biasa. Kenapa tak biasa? karena photoshop sama sekali tak bertaji dalam karya ini, ini murni Tuhan dan keberuntungan kamera yang bermain untukmenghasilkan gambar ini. (Oh ya..ini tidak diambil dengan Infra red kamera. Gambar ini diambil dengan Canon 350D dengan lensa 18-55mm..hehehhe.kata para mbahnya photographer, photo itu harus dikasih identitas)
berhubung saya sedang menjinjing kamera infra red jadi yang saya cari salah satunya yah kecantikan awan. Mana mau saya sudah panas-panasan malah gak dapet awan sebagai kosmetik photo saya.Rugi!!!
Tapi di pusat kota ini, saya gak banyak menjepret. Rasa lapar, dan buru-buru mengejar waktu ke Sunda kelapa menghentikan tangan saya untuk terus pegang kamera dan menggantikannya dengan sepiring kapal selam..hehehehe..ditambah teh botol segar..hehehehehe...
yah yang tersisa hanya jepret dua bangunan yang mungkin tak sekesohor museum fatahilanya namun ada di komplek Gubernuran itu...(begitukah menulis gubernuran????)
Yah..dari sesi ini, memang tak harus meninggalkan kesimpulan dan kesan kan? toh meninggalkan memori photo, dan rasa kenyang sehabis melahap kapal selam bukan?
Haha, Salam dari pusat pemerintahan kota tua
No comments:
Post a Comment
Siapapun jiwa yang berucap, baiknya aku mengenalmu, dan kamu akan lebih pahami aku adanya