Pernah berpikirkah hei jiwa…
Ada ditempat yang salah…
Melakukan sesuatu yang tak sesuai panggilannya…
Berada dalam keadaan yang jauh dari mimpi dan nyata yang terpisah?
Kadang bahkan sering kali akupun demikian,
Jadi tak bersyukur kata mereka yang bijaksana…
Atau lebih banyak keluhan dari pada karya yang tercipta…
Hingga akhirnya kita benar-benar tergolong mahkluk pecundang
Apa semua ini yang Tuhan mau?
Tidak ! tidak saudaraku !
Tuhan lebih menginginkan kreatifitasmu disini…
Mengolah pikir mengarahkan hati…
Kadang lebih baik diam dan mencoba optimis akan apa yang kamu tuju
Kadang baik untuk menyingkir dan mengaku untuk tak mampu….
Kedua hal itu akan begitu mudah bila jujur dan rela adalah pokok dirimu….
Dan semua akan lebih baik setelah itu.,,..
Namun apa sulitnya menyimpul sebuah senyuman?
Ditiap langkah kehidupan mulai sekarang
Karena setahuku senyuman itu berarti walau tak selalu bisa mencerahkan hari…
Dan setahuku senyuman itu bisa mengurai kepadatan detik ini…
Sayangnya dengan dua hal di muka bumi kita tak punya lagi senyuman…
kekecewaan atau gengsi….
Kala kau kecewa, otakmu berhenti disana dan hanya mampu melihat ke masa sebelumnya
Ketika kau gengsi kau tak mungkin bisa maju untuk masa yang lebih berharga
Apa yang kita takutkan, dan keluhkan sebenarnya sia-sia
Karena kita yang menganggap diri kita kurang sempurna
Atau takdir yang tak bisa bersahabat dengan jiwa
Padahal kita terlalu berharga buat hari-hari yang berbahagia kita lalui
Padahal kita punya lebih banyak pilihan untuk membuat semua lebih berarti
Bayangkan begini
Apakah monyet sirkus tak bisa naik ke pohon paling tinggi?
Bisa bukan? Tapi mereka tak diberi kesempatan oleh tuannya
Dan apa kita diperlakukan demikian oleh Tuhan??
No comments:
Post a Comment
Siapapun jiwa yang berucap, baiknya aku mengenalmu, dan kamu akan lebih pahami aku adanya