Lebih berharga dari monyet sirkus

“bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan” – 1 Petrus 1:6

Pernah berpikirkah hei jiwa…

Ada ditempat yang salah…

Melakukan sesuatu yang tak sesuai panggilannya…

Berada dalam keadaan yang jauh dari mimpi dan nyata yang terpisah?


Kadang bahkan sering kali akupun demikian,

Jadi tak bersyukur kata mereka yang bijaksana…

Atau lebih banyak keluhan dari pada karya yang tercipta…

Hingga akhirnya kita benar-benar tergolong mahkluk pecundang


Apa semua ini yang Tuhan mau?

Tidak ! tidak saudaraku !

Tuhan lebih menginginkan kreatifitasmu disini…

Mengolah pikir mengarahkan hati…

Kadang lebih baik diam dan mencoba optimis akan apa yang kamu tuju

Kadang baik untuk menyingkir dan mengaku untuk tak mampu….

Kedua hal itu akan begitu mudah bila jujur dan rela adalah pokok dirimu….

Dan semua akan lebih baik setelah itu.,,..


Namun apa sulitnya menyimpul sebuah senyuman?

Ditiap langkah kehidupan mulai sekarang

Karena setahuku senyuman itu berarti walau tak selalu bisa mencerahkan hari…

Dan setahuku senyuman itu bisa mengurai kepadatan detik ini…

Sayangnya dengan dua hal di muka bumi kita tak punya lagi senyuman…

kekecewaan atau gengsi….

Kala kau kecewa, otakmu berhenti disana dan hanya mampu melihat ke masa sebelumnya

Ketika kau gengsi kau tak mungkin bisa maju untuk masa yang lebih berharga


Apa yang kita takutkan, dan keluhkan sebenarnya sia-sia

Karena kita yang menganggap diri kita kurang sempurna

Atau takdir yang tak bisa bersahabat dengan jiwa

Padahal kita terlalu berharga buat hari-hari yang berbahagia kita lalui

Padahal kita punya lebih banyak pilihan untuk membuat semua lebih berarti


Bayangkan begini

Apakah monyet sirkus tak bisa naik ke pohon paling tinggi?

Bisa bukan? Tapi mereka tak diberi kesempatan oleh tuannya

Dan apa kita diperlakukan demikian oleh Tuhan??

No comments:

Post a Comment

Siapapun jiwa yang berucap, baiknya aku mengenalmu, dan kamu akan lebih pahami aku adanya