Terapi Syukur : Motivasi atau Motif Asli


(Perjalanan seorang Murid, Guru & Yang Maha Kuasa)

Seorang Murid datang kepada gurunya dan berkata "Wahai guru...apa yang harus saya lakukan agar muridmu ini mencapai sebuah tujuan?"

Lalu jawab sang guru kepadanya "Tuhan semesta alam, memberikan kamu tujuan untuk kau gantungan layaknya cita-cita, agar kau termotivasi untuk mencapainya, maka lakukanlah itu. Jadikan tujuanmu menjadi motivasimu"


Tak kesampaian

Lama tak datang, sang murid datang dengan kesalnya pada gurunya lalu dia berkata. "Guru, katamu aku harus menjadikan tujuanku menjadi semangat hidup bernama motivasi, namun kenapa aku tak kunjung memperoleh tujuanku itu?"

Lalu dengan penasaran sang guru bertanya, "memangnya apa tujuanmu anakku? apakah kamu sudah berusaha untuk mendapatkannya?"

Jawab sang murid "Aku ingin hidup bahagia, tidak menyedihkan seperti sekarang! miskin dan kesepian. Namun aku memang belum berusaha apa-apa, karena katamu aku hanya perlu menancapkan tujuanku sebagai motivasiku"

Dengan senyum sang guru berkata "Cobalah..berusahalah...."


Rintangan...penolakan
.....atau???

Usai berusaha, sang murid kembali pada gurunya...Dengan wajah letih dan kecewa dia berkata pada gurunya "Guruku...dulu aku tak selelah ini...sejak sore aku bisa bermain tanpa lelah bekerja..namun aku hanya mendapatkan tambahan dua piring makanan, padahal aku berharap bisa dapat lebih banyak dari itu..karena dulu saja aku bisa makan cukup dengan hanya setengah hari membantu guru disini"

Lalu sang guru bertanya padanya, "lalu???"

Jawab sang murid padanya dengan wajah kian kesal "lalu ketika aku mendekati seorang puteri, dia tak sedikitpun menganggap aku, dia bahkan terlihat jijik. kata sahabatku 'si perempuan biasa' di ujung jalan sana, mungkin aku belum memperoleh yang pantas bagiku..apa begitu??"

Sambil berlalu sang guru hanya berkata "bedakan rintangan dan penolakan dengan ketiadaan, maka kamu sebenarnya memperoleh yang pantas"


Dikhianati bukan akhir semua kebaikan ini?

lama merenungi kata-kata gurunya yang abstrak, akhirnya sang murid hanya menjalani hidupnya dengan 'seadanya' namun dia mulai lebih tenang menjalani hidupnya. sampai suatu ketika dia melihat sahabatnya ditipu hingga bangkrut tak bersisa.

Lalu dia datang lagi untuk minta nasihat gurunya perihal penghianatan seorang sahabat

kata gurunya "jadikan itu ilmu agar kamu lebih waspada"

...........

Sekian lama berjalan...murid itu datang lagi pada gurunya, dengan marah dia berkata "Guru, katamu waspada adalah agar aku tidak dikhianati. namun kini semua orang menjauhi aku...kolega usahaku menganggap aku pelit, kikir, dan picik. Kekasihku meninggalkan aku karena aku dianggap terlalu curiga dan mengaturnya dengan ini dan itu..bagaimana ini??? apa katamu kali ini???"

Kata sang Guru " Aku akan berdoa pada Tuhan agar tahu jawab itu...karena aku hanya memberikan apa yang kutahu...dan hanya Tuhan yang punya ilmu kerelaan yang lebih besar dari kewaspadaan dan penghianatan manapun"

Lalu berdoalah dia pada Tuhannya....


Motivasi harusnya sama dengan motif asli...

Usai lama berdoa dan terus berdoa akhirnya Tuhan menjawab doanya melalui surat sang guru padanya...

Anakku....

lama tak bersua dirimu, ku harap kau sudah lebih dulu menemukan jawab itu....
Usai bertemu Tuhan dalam doa aku sedikit memperoleh jawab atas tanyamu...
Aku Yakinkan Kamu dulu, bahwa Tuhan sebenarnya mengabulkan semua permintaanmu sejak semula !

Ingatkah kamu ketika kamu meminta saraku agar kamu lebih bahagia? aku memintamu untuk menjadikan kebahagiaan itu jadi 'hidupmu' motivasimu namun kau lupa berusaha

Lalu kau berusaha untuk mencapai bahagia yang kau artikan tidak semiskin makan sekali sehari dan tidak sepi hanya ada kau dan aku....

kau mendapatkannya anakku...kau bisa mendapat dua piring makan...dan seorang sahabat perempuan biasa..namun kenapa kau mau lebih???

Lalu soal penghianatan..itu memang sulit...tapi coba jawab apa yang sebenarnya kamu cari??? bahagia??? apa arti bahagia bagimu??? tidak miskin serupa makan bisa lebih dari 1 piring sehari dan tidak sepi berarti ada yang menemani..bukan???

ketika kau ingkar pada motif aslimu, rupanya kau berubah jadi orang yang lupa bagaimana berbahagia atas pemberian utamamu...piring2 makan pertamamu...apa adanya sahabat disisimu..kau menjadi tamak, menyebalkan dan mungkin rakusnya kamu...

Namun kuyakinan kamu, Kurasa Tuhan tidak mengambilnya darimu....dia hanya menyembunyikannya sementara...sampai kamu kembali dan setia pada motivasimu....

Karena orang layak itu bukan orang yang terus kekurangan..namun orang yang menemukan bahagia dari penggenapan hidupnya....

sudah puaskah kamu dengan jawabanku??? semoga.....

Salamku...

"Motivasi = motif asli = ketentraman hati?" - Christopher Reginald

No comments:

Post a Comment

Siapapun jiwa yang berucap, baiknya aku mengenalmu, dan kamu akan lebih pahami aku adanya