Harga sebuah kerinduan

(tentang kerinduan seseorang pada Bundanya)
Disaat diri belum lama terjaga dari lelah keringat tuk berkarya....
disaat pagi mulai menerobos masuk lalui celah dengan cahayaNya...
membangunkanku...menyadarkan aku ini sudah hari berikutnya...
Senyap ruang mengingatkan aku....
pada aroma coklat hangat khas disetiap pagi di saat-saat itu...
yang paling istimewa...dibanding semua penjajak rasa di antero dunia..
aku berkata paling istimewa...karena apa ?
bukan..bukan karena ujudnya...karena ujudnya hanya bergelaskan sederhana...
bukan..bukan juga karena toppingnya..karena toppingnya hanya sebuah senyuman penuh makna...
Namun karena keyakinan mengatakan padaku...
Bahwa kehangatan coklat itu sempurna, karena diaduk dengan tulus, dan ditoppingi kasih tak tertara.
Hmhh...Bahagianya....

Lalu kuangkat ragaku menuju peradaban hari ini...
mengarungi hari..
menempa makna...
menggapai cita....
hingga akhirnya malam kembali tiba....
begitu saja....
bermakna, namun kurasa tak sempurna...
hingga ketika kembali pada renungan malam tanpa jiwa...
aku mengerti seberapa berartinya adanya disana...
kadang tetes air mata menemani, karena padanya biasa aku berbagi, di malam seperti ini yang kini sepi...
kadang aku tersenyum, mengenang betapa marahnya dia ketika jarum pendek sudah melewati langit utaranya dan aku belum pada tempatnya...
semua mencampur menjadi satu makna tak terjelas kata...

Tanpanya, aku takkan pernah jadi 'siapa'
bila tidak dengan kasihnya, aku tak memiliki kelembutan layaknya dirinya...
bukan karena amarah khawatirnya, aku bukan ketegaran yang berdiri sekarang dihadapan dunia...
dan akupun yakin dan percaya...
bahwa doanya selalu ada untuk tiap langkah kaki ini agar berjaya...
kesepian dikalahkannya untuk biarkan jiwa ini menggapai mimpi yang mungkin dulu tak dapat diraihnya..
dan senyum selalu ditorehkannya ketika raga lelah ini kembali padanya dalan senyum atau dukanya..

Karena itu aku ingin ada disana...
sebab itu aku ingin bersamanya...
menikmati saat dimana aroma coklat itu datang di pagi hati...
atau ketika ia mendengar keluh kesah rasa ini...
bahkan ketika aku harus menunduk karena malam mulai tertekan pagi yang mau datang ditemani amarah bunda pada diri...

Semua...
yah...
semua itu sempurna....
dari mata yang kini jauh dari sana...
dan buatku ini adalah suatu yang berharga...
begitu juga Bunda yang selalu berharga di hati dan jiwa...
Yah...Bunda yang tak tergantikan...
bahkan oleh sebuah kerinduan...

Doaku bersamamu, dan menyertaimu pula Bundaku....

2 comments:

  1. I'm smiling when i read this

    sweet..

    ReplyDelete
  2. Thanks for this gift..
    :)
    Lots of Hugs,
    -Girl in the photo-

    ReplyDelete

Siapapun jiwa yang berucap, baiknya aku mengenalmu, dan kamu akan lebih pahami aku adanya