Terapi Syukur : Ujud Syukur (melihat masa lalu dengan senyum)

(melihat masa lalu dengan senyum)

“tidak dari semua sudut pandang kehilangan itu menyedihkan !” – Christopher Reginald

Hari ini, di sore yang cerah di kota Jakarta,

‘Dia terlihat murung’, pikirku. Sahabatku itu terlihat lain dari biasanya. Biasanya ia ceria, walau kadang terlalu galak untuk ceria bagi beberapa orang yang belum mengenalnya…hahaha.. Melinda, yah, sahabat seangkatanku yang bersemangat. Hanya ketika ia kurang sehat dia bisa diam sebentar. Namun kini, dia terlihat kehilangan semangatnya.

Aku mendekatinya, dan bertanya “Hei Mel, kok diem aja ? lagi sakit yah?” Dan ia hanya memberikan sesimpul senyum lalu dia kembali menonton pertandingan futsal yang ada dihadapan kami. Oh ya..kami sedang di pinggir lapangan saat itu, menyaksikan teman-teman seangkatan melawan fakultas lain. “Mel, lo ga biasanya kayak orang linglung gini, kenapa sih lo ?” tanyaku dengan nada sedikit tinggi padanya yang tiba-tiba terhenyak mendengar tanyaku. “nanti ya, gw bakal jelasin ke lo nanti.gw mau mencoba mencari mood yang udah ga ada sejak tadi pagi, abis ini selesai deh..ya ?” jawabnya dengan suara yang ternyata parau. Lalu aku hanya membalasnya dengan anggukan.

Peluit panjangpun berbunyi tanda pertandingan sudah usai. Belum sempat banyak bicara dengan teman lain, Melinda sudah menarikku untuk keluar dari kerumunan penonton. Dia mengajakku ke kantin dengan buru-buru, dan hanya arah matanya yang ‘bilang’ dia mau ke Kantin.

Sesampainya disana, dia duduk dihadapanku. Sungguh, wajahnya bukan manusia super bawel yang biasa kukenal. Dia seperti orang yang murung karena tidak bisa bawel lagi seumur. Lalu dia pun mencoba bicara “hmhhh….gw putus…” lalu air mata mengalir deras di pipinya….

Akupun tersentak…sempat tak bisa berkata-kata dibuatnya tepatnya. Namun, toh sebagai orang yang bertanya dan sahabatnya aku harus berbuat sesuatu. “Kok bisa mel ? sering berantem ya ? sabar ya….kan lo masih punya gw, dan temen-temen yang lain…” tanyaku, dan dia langsung menjawab “gak bisa !!!!!!!!! ini beda…kalian emang sahabat gw, tapi dia gak tergantikan sebagai orang yang gw sayang !”

Emang kenapa sih putusnya ?” tanyaku, mencoba mendengar dulu ceritanya. “Gw awalnya yang salah…gw yang egois…lo tau kan seberapa galaknya gw ? tapi…..” lalu isaknya makin menjadi….”udah sabar dulu, udah ga usah dicertain dulu kalau belum bisa, ntar kita ikut anak-anak aja wisata kuliner, biar lo tambah gembul karena makan banyak… kan biasa orang bis putus jadi rakus kan ?” jawabku seenaknya, dan dia pun tertawa di isakkannya yang belum habis sambil mencubit keras tanganku “enak aja lo !!” Dan akhirnya dia bisa tenang dan menceritakan pelan-pelan apa yang sebenarnya menyebabkan mereka putus

Awalnya, sikap keras sahabatku yang satu ini yang dianggapnya membuat sering terjadi keributan. Walaupun memang ada perbedaan mendasar prinsipil yang ada diantara pasangan ini. Namun, ketika akhirnya terucap kata ‘itu’ dari mulut sahabatku, dan dua hari kemudian sang kekasih sudah memiliki cinta yang lain…ceritanyapun jadi lain…..

Yang kulihat, ada seorang sahabat yang masih sangat mencintai mantan kekasihnya…Namun rupanya ada kenyataan pahit di hadapannya. Kenyataan bahwa hanya butuh dua hari untuk menggantinya, yang diperparah dengan kenyataan bahwa seakan-akan sang mantan kekasih masih memberikan harapan dikemudian hari namun tetap masih memiliki dia yang lain disana hingga kini…

Dan aku harus menjawab tanya, mungkin pada kamu semua yang juga meneteskan air mata karena kisah yang sama….
Bolehkah aku dan dia kembali bersama ?” seperti tanya Melinda padaku ? “karena aku tak bisa kehilangan teman…terlalu sakit untuk kehilangan ! apa lagi melihat dia telah mencintai orang lain….” tambahnya.

Aku hanya menjawab apa yang bisa kujawab padanya saat itu… “Jangan sekarang Mel, lo masih terlalu emosional. Jangan biarkan hanya emosi lo yang jalan. Karena emosi tanpa logika itu sama aja egoisme lo selama ini. Dan gw rasa, Tuhan mau mengajak kita berpikir lebih jernih ketika kita diberi kesempatan dapat masalah seperti ini

Tapi gw ga bisa jauh dari dia !” jawabnya mulai meringis lagi. Dan aku mencoba menjawab sebijaknya “Mungkin gw Cuma bisa ngomong Mel, Cuma lo yang jalanin sisanya dan itu pilihan hidup lo.Coba lo pikir kenapa hal ini terjadi ? Kenapa gak kemarin-kemarin ketika lo masih ga sesayang ini sama dia ? in my humble opinion, itu karena Dia mau lo dewasa dalam menjalani beberapa hal dalam hidup lo. Kalau gak gini kan lo ga bisa sadar kalau lo itu galak dan egois kan ?” lalu dia menjawab “tapi…” dan langsung kupotong “itu satu ! KEDUA, coba lo bayangin, apa orang yang dua hari putus terus jadian lagi yang lo kategorikan calon suami idaman lo ? Yakin lo ? ini baru sekian tahun Mel. Ini belum bertahun-tahun pernikahan ! Kalau menurut pendapat gw, lagi-lagi in my humble opinion, Tuhan emang memberikan cerita ini untuk lo lewati, namun apa ini yang terbaik ? siapa yang tahu Mel ?”

Dan sisanya hanya diisi dengan tangis dan diamnya sahabatku itu. Dia berhasil ‘kupaksa’ ikut wisata kuliner, dan sedikit tertawa ketika ada ledekan bahwa makannya banyak, atau membanyak tepatnya.

Setelah itu, dalam beberapa pekan atau bahkan hampir dua bulan kami tidak bertemu. Aku sibuk dengan skripsiku, dan dia magang di perusahaan di pusat kota .

Dua bulan setelah hari ini, di depan komputerku, dengan outlook yang tiba-tiba berbunyi tanda e-mail masuk…

From: Melinda

Sent: Tuesday, July 13, 2008 5:09 PM

To: Casanova

Subject: Thanks sahabat Ur the best !


Dear You,


Wuihh..akhirnya laporan magang gw selesai & apa yang gw gumulkanpun selesai. Nasihat lo waktu itu meneguhkan gw bow. Dan itu yang buat gw menjadi Wonder Woman lagi ! hahahaha.. Btw, lo ditunggu tuh sama saudara lo di kutub...kan lo beruang kan ? hahahahaha. (I'm back right ?) kapan jalan lagi ? gw laper makan sandwich lagi nih...


Oh ya, lo kan suka nulis puisi..Nih gw bales ! kali2 orang gila kayak gw jadi pujangga gt...


RAHASIA SEBUAH TAKARAN


Kata orang perpisahan itu menyedihkan,

kata mereka kehilangan itu menyakitkan...

Yah...

memang tak ada yang luput dari rasa itu dan siksaan...


namun apa iya selalu begitu adanya ?

aku masih percaya Tuhan ada untuk para penyayangnya

dan kini aku benar temukannya...

menemukan kenapa ini semua harus ada dalam cerita...


Hidup itu pertemuan,

dimana Dia yang pilih bersama siapa kamu bisa bertegur sapa

Hidup itu juga sekolah tak hentinya

dimana kadang kamu tak menyangka ulangan sebegitu susahnya...


Namun, seperti pertemuan selalu ada kesan,

dan ulangan juga punya trik dan kunci jawaban...

begitu juga hidup, cinta, dan perjalanan...

kesemuanya punya sisi lain untuk melihat, cara lain untuk memandang


Aku merasa bagai cawan,

dimana aku tak tahu kapan aku penuh atau kekurangan.

Karena Tuhan membuatku layaknya cawan kehidupan


ketika aku terjatuh saat itu...

Aku hanyalah cawan kecil yang kering dan terpukul nyaris pecah...

namun rupanya aku berasal dari emas...

yang memang harus dipukul dan disesah batu...

agar aku makin tangguh dan menyala...

untuk jadi cawan yang dewasa yang kering sendiri pun tak apa..


Dan kini, aku mengerti apa yang dulu tak kupahami

bahwa ketika sesuatu datang baiknya kucerna untuk kini dan juga nanti

supaya aku tak menakar cerita hidup dari ada atau tiada lagi...

namun supaya aku tetap utuh sebagai cawan nurani...

dan soal takaran bahagia dan sdih...

kurasa ini rahasia takaran milik Ilahi...

---------------------------------------------------------------------

Satu lagi...jangan di close dulu ! awas lo ! hehehehe....


KALAU ITU TAK TERJADI

(mungkin aku masih...)


Ketika itu aku sesali itu terjadi

air mata adalah bukti

dan sobatku adalah saksi


namun sesalkah kini ?

tidak ! sebab kutahu kini kenapa harus kulalui


Kalau itu tak terjadi...

aku takkan jadi si tangguh yang bertumbuh sesuai makna Ilahi

aku takkan jadi si syukur yang mengerti Tuhan memang baik hati

dan aku takkan sebahagia ini, karena makin banyak cara untuk mencapai senyum hati


Kalau itu tak terjadi...

Mungkin aku masih jadi orang yang berprilaku kasar

mungkin jiwa masih ringkih dan mudah terpental...

mungkin aku juga masih menangis mengadu dan jadi menyusahkanmu sahabat diri...


Yang jelas...

kalau itu tak terjadi...

aku takkan sampai di hari ini...

dan kamu takkan melihat aku yang kembali berseri !

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Thanks yah !!! GBU !


Aku hanya tersenyum membaca mail itu, tak kubalas karena aku ada pekerjaan,namun aku tahu pasti "Masa lalu bukan untuk disesali, tapi lihatlah dari lain sisi, sebab Tuhan yang memberi indah pada waktunnya bukan cerita basi...hanya...sanggupkah kita belajar mengerti dan menanti ! Itu saja"- Christopher Reginald

No comments:

Post a Comment

Siapapun jiwa yang berucap, baiknya aku mengenalmu, dan kamu akan lebih pahami aku adanya