(Puisi tentang kejujuran sebuah kerinduan)
Aku mau berkata apa...
siapa yang tahu dan percaya ?
aku berbuat apa...
toh bumi masih curiga...
Andai aku bisa habiskan seluruh hariku dengan pautan jiwa,
takkan kulewatkan itu semua...
andai aku bisa terus mengisi mata dengan nyataku disana...
aku ingin aku ada...
Ntah kenapa aku merasa jauh dari rasa itu bernama percaya
ntah mengapa aku seakan berucap tanpa perih dan derita
aku bukan penjajak janji...
aku juga bukan penyanyi lagu surgawi
dan aku tidak mengumbar mimpi
kerinduan tetap kerinduan
bukan kebohongan...
kebohongan yang terucap menyakitkan...
aku mungkin tak ada...
aku mungkin tak nyata
tapi tak dipercaya itu luka buat benteng jiwa yang menanti dia pada gilirannya
yah...
tapi sudahlah...
toh semua ada pada gilirannya...
aku ingin membahagiakannya...itu saja...
walau aku tahu waktuku bukan sebebas merpati diatas sana
namun aku akan buktikan semua dengan nyata..
ada di saat mungkin raga lain sudah roboh dalam derita
hadir saat jiwa lain sudah menyerah dalam sepi yang sengsara
dan bertahan...walau realita kerinduanku tak dipercaya...
Karena yang berarti bukan kata, namun realita sebuah rasa...
kerinduan namanya...
dan biar realita dunia atas hadirku yang tak terduga dan berlalu...
yang akan meyakinkannya...
sekarang, esok, atau pada waktunya....
I didn't mean it when I said that u were lying..
ReplyDeleteI do trust u
I got a faith with u.
But, this is such a nice 'sharing'